Wakil Menteri Pertanian Sudaryano mengusulkan Pupuk Indonesia dan Bulog di bawah Kementerian Pertanian.

Jumat, 27 September 2024 – 14:29 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengusulkan agar Pupuk Indonesia dan Badan Urusan Logistik (Bulog) berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan). Koordinasi perlu diperlancar dalam rangka percepatan pembangunan pertanian republik.

Baca juga:

Revolusi Hijau Kalteng: Bentrok dengan Produksi Pangan Beras Jack Gogo

Menurut pria bernama Mas itu, usulan tersebut tidak akan mengubah organisasi perusahaan pelat merah tersebut. Namun, Kementerian Pertanian perlu menjadi pemimpin dalam industri pangan dari atas hingga bawah. Karena lembaga-lembaga di bidang pangan nampaknya bekerja secara independen.

“Apapun yang kita inginkan, kita tidak akan mengubah organisasinya. Memang ada organisasinya, tapi yang menjadi ketua kelasnya adalah Menteri Pertanian. Karena sampai saat ini, Menteri BUMN yang mengurusi pupuk, Menteri Perdagangan yang bergerak di bidang perdagangan pupuk, Bulog punya BUMN lain yang tidak bisa kita produksi untuk petani

Baca juga:

Strategi Pupuk Indonesia mengajak generasi milenial untuk membangun ekosistem pertanian berkelanjutan

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan usulan tersebut rencananya akan dilaksanakan melalui Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengelolaan pertanian yang akan diterapkan pada tahun depan.

Melalui Keputusan Presiden ini diharapkan dapat meningkatkan produksi hasil pertanian dan produktivitasnya. Sementara di hilir, stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik.

Baca juga:

Dengan adanya krisis pangan global, Kementerian Pertanian meningkatkan produksi padi melalui program irigasi pompa

“Tahun depan kami akan mencoba mengajukan Perpres yang akan menyatukan Pupuk Indonesia termasuk Bulog dan Kementerian Pertanian (SK Kementerian Pertanian),” kata putra petani asal Grobogan, Jawa Tengah ini.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga berharap Pupuk Indonesia tidak hanya mengejar keuntungan sebagai perusahaan pelat merah. Namun juga bertanggung jawab terhadap peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Apalagi, alokasi kuota pupuk preferensi ditingkatkan dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton pada tahun 2024. Dengan demikian, hal ini akan memberikan rasa optimisme dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Tanggung jawab Pupuk Indonesia tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga meningkatkan efisiensi pertanian kita,” ujarnya.

Bagaimana Pupuk Indonesia mendukung pemberdayaan masyarakat desa di Ponorogo

PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat.

img_title

VIVA.co.id

26 September 2024



Sumber