Jokowi Bentuk Holding UMi, 36,1 Juta Usaha Kecil Jadi Pelanggan Hingga UKM Naik Kelas

Minggu, 29 September 2024 – 12:34 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden Joko Widodo mendirikan Ultra Micro Holding (UMi) pada masa kepemimpinannya. Holding yang didirikan pada tahun 2021 ini terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Baca juga:

Nick Vidyawati mengunjungi Festival MotoGP Mandalika Pertamina Energizing dengan kehormatan mempromosikan UMKM

Berdirinya Umi Holding ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterbitkan pada 2 Juli 2021. diposting.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Tahir mengatakan keberadaan Holding UMi merupakan upaya Kementerian BUMN untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah. Hal ini juga sebagai upaya untuk melanjutkan pertumbuhan perekonomian nasional.

Baca juga:

10 tahun kepemimpinan Jokowi telah membangun 72 persen jalan tol RI

“Dengan jumlah usaha kecil dan menengah yang mencapai 65 juta jiwa, kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia tidak main-main, yakni menyumbang 61 persen PDB (Produk Domestik Bruto) dan 97 persen angkatan kerja,” kata Eric.

Jokowi bertemu klien PNM Mekaar

Baca juga:

OJK mendorong UKM untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pembiayaan

Akuisisi Holding Ultra Mikro

Selama tiga tahun beroperasi, holding berhasil meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro yang sebelumnya kesulitan mengakses layanan perbankan formal.

Saat ini, ekosistem ultra mikro memiliki lebih dari 36,1 juta peminjam/pemberi pinjaman. Rinciannya, peminjam kecil BRI sebanyak 13,4 juta orang, peminjam PNM sebanyak 15 juta orang, dan pegadaian Pegadai sebanyak 7,7 juta orang.

Melalui sinergi BRI, Pegadaian dan PNM, ekosistem Ultra Mikro tercatat telah melayani lebih dari 176 juta deposan dengan volume simpanan sebesar Rp313,9 triliun.

Sedangkan dengan 176 juta nasabah tabungan dan 36,1 juta nasabah pinjaman/utang, total penyaluran pembiayaan mencapai lebih dari Rp 622,3 triliun.

Selain itu, pembentukan Holding Ultra Mikro meningkatkan akses layanan keuangan bagi usaha kecil dan menengah, khususnya di segmen ultra mikro.

Sekretaris Perusahaan PNM L Dodot Patria Ari mengatakan melalui Ultra Micro Service Center (SenyuM) Inklusi Keuangan telah tercapai pembukaan 16 juta rekening dan peningkatan 1,6 juta nasabah PNM Mekaar khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). menggunakan produk Pegadaian dan BRI.

“Ada 388.000 ketua kelompok nasabah yang mendapatkan penghasilan tambahan dengan bergabung dengan agen BRILink Mekaar. Bagi ibu-ibu miskin, hal ini berdampak besar pada perekonomian mereka,” ujarnya.

UKM sedang naik level

Di sisi lain, melalui pembentukan holding ini, salah satu penggiat UMKM menceritakan pengalamannya berhasil naik kelas. Rita yang berjualan Kerupuk Rajungan Mama Muda berbagi kisah membangun bisnis rumahannya.

Rita mengatakan, pandemi yang terjadi pada tahun 2020 ini sangat menimbulkan permasalahan bagi masyarakat sekitar tempat tinggalnya, termasuk di Dusun Kuri Caddi, Desa Nisobalia, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Namun ternyata pandemi juga membuka peluang baru yang tidak terduga.

Jokowi bertemu dengan 2.500 nasabah PNM Mekaar

Jokowi bertemu dengan 2.500 nasabah PNM Mekaar

“Di desa saya sebagian besar adalah nelayan, dan selama pandemi tidak ada yang membeli kepiting hasil tangkapan kami. Kemudian tim Blue Forest Makassar datang ke Kuri Kaddi. Dari situlah mereka memberikan nasehat bagaimana mengembangkan perekonomian ibu-ibu di sini dan meningkatkan pendapatan keluarga. “Karena hasil tangkapan nelayan di sini sebagian besar adalah rajungan, maka muncullah ide membuat kerupuk rajungan,” ujarnya.

Rita mengaku diberikan pendampingan dan pelatihan hingga Rita berhasil memproduksi keripik rajungan sendiri. Rita mengaku awalnya mendapat bantuan permodalan dari PNM dalam program Mekaar (Membangun Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan menjadi kliennya sejak 2016.

Sedangkan untuk pinjaman yang diberikan, Rita mengatakan berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 8 juta, yang menurutnya sangat membantu dalam mengembangkan usaha.

“Pinjaman ini sangat membantu pengembangan produk dan kemasan. “Karena pengemasan produk juga membutuhkan biaya yang besar,” jelasnya.

Kemudian, bisnis Rita terus berkembang dan ia menjadi aktor komersial yang naik level. Rita akhirnya menjadi nasabah BRI dan mendapat pembiayaan KUR.

“Saya saat ini mendapat pinjaman BRI sebesar Rp35 juta, jadi sangat membantu. Selain untuk mengembangkan usaha, juga membantu usaha suami saya yang seorang nelayan,” imbuhnya.

Halaman berikutnya

Saat ini, ekosistem ultra mikro memiliki lebih dari 36,1 juta peminjam/pemberi pinjaman. Rinciannya, peminjam kecil BRI sebanyak 13,4 juta orang, peminjam PNM sebanyak 15 juta orang, dan pegadaian Pegadai sebanyak 7,7 juta orang.

Halaman berikutnya



Sumber