Jika terpilih, Rano Karno berjanji akan meningkatkan hak pejalan kaki bagi pejalan kaki di Jakarta

Minggu, 29 September 2024 – 15:29 WIB

Jakarta, VIVA – Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias Si Doel berjanji akan mengembalikan hak pejalan kaki di Kota Jakarta. Rana menilai fungsi pejalan kaki di Jakarta saat ini sudah tidak layak lagi untuk digunakan.

Baca juga:

Pramono berjanji akan memperbaiki sanitasi air bersih Jakarta jika terpilih menjadi gubernur

Rana menjelaskan, saat ini jalan setapak tersebut sudah berubah fungsi dan menjadi tempat parkir atau tempat berjualan. Ini merupakan pelanggaran hak pejalan kaki.

“Pejalan kaki Itu saja ruang publik penting yang perlu ditransformasikan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki,” kata Rana, Minggu, 29 September 2024.

Baca juga:

Pramono: Jakarta butuh pemimpin pekerja keras, bukan pemikat

Ia mengatakan, trotoar akan dikembalikan ke fungsi semula, yaitu untuk pejalan kaki. Ia menyadari saat ini banyak trotoar di Jakarta yang tidak nyaman digunakan. Hal ini disebabkan banyaknya mobil yang parkir dan banyaknya pedagang yang memanfaatkan kawasan tersebut.

Sayangnya, kini banyak trotoar di Jakarta yang dijadikan tempat PKL, parkir liar bahkan sepeda motor untuk menghindari kemacetan, jelas Rana.

Baca juga:

Begini tanggapan 3 calon Gubernur DKI Jakarta jika ditawari tumpangan pesawat pribadi.

Seskab dan Calon Gubernur serta Calon Wakil Gubernur (cagub-cawagub) Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat

“Ini tidak hanya mengganggu pejalan kaki, tapi juga mengacaukan tata ruang kota dan meningkatkan risiko bagi pengguna jalan,” kata mantan Gubernur Banten itu.

Ia mengatakan, peningkatan kinerja pejalan kaki akan menjadikan Jakarta ramah, tertib, dan aman bagi semua orang. Koridor seharusnya menjadi milik pejalan kaki dan bukan milik orang lain, kata Rana.

Selain itu, ia menekankan pentingnya keseimbangan dalam pembangunan infrastruktur. Sebab ibu kota seperti Jakarta sudah seharusnya memberikan kemudahan bagi seluruh warganya. Hal ini termasuk pejalan kaki, yang sering diabaikan dalam perencanaan infrastruktur perkotaan.

“Ingat, trotoar bukan hanya untuk pejalan kaki, tapi juga simbol kota yang manusiawi dan tertib. Trotoar bukan hanya sekedar fasilitas, tapi juga hak pejalan kaki,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Ia mengatakan, peningkatan kinerja pejalan kaki akan menjadikan Jakarta ramah, tertib, dan aman bagi semua orang. Koridor seharusnya menjadi milik pejalan kaki dan bukan milik orang lain, kata Rana.

Pengunjung tak sengaja menginjak pedal gas mobil listrik MG, kabin GIIAS Bandung hancur



Sumber