Mantan menteri pertahanan Israel meminta IDF menghancurkan Lebanon Selatan

Selasa, 1 Oktober 2024 – 07:42 WIB

Tel Aviv, LANGSUNG – Mantan Menteri Pertahanan Israel dan pemimpin Yisrael Beiteinu Avigdor Lieberman meminta IDF untuk menghancurkan semua desa di selatan Lebanon melalui udara dan kemudian mengambil alih wilayah tersebut di bawah kendali mereka untuk menciptakan zona penyangga.

Baca juga:

Serangan terbaru Israel di Lebanon menyebabkan 63 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka

Lieberman, dikutip Middle East Monitor, mengatakan pada Selasa, 1 Oktober 2024: “Penghancuran seluruh desa Lebanon di dekat perbatasan akan menjamin keamanan tentara Israel.”

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengundurkan diri

Baca juga:

Hizbullah siap memilih pemimpin baru menggantikan Hassan Nasrallah yang dibunuh Israel

Sementara itu, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, 28 September 2024, tentara pendudukan Israel mengumumkan bahwa di tengah meningkatnya bentrokan dengan kelompok Hizbullah Lebanon dan kemungkinan serangan darat di Lebanon selatan, pihaknya telah melepaskan tiga batalyon pasukan cadangan untuk memperkuat pertahanan Komando Pusat.

Surat kabar “Washington Post” juga melaporkan bahwa pasukan Israel di perbatasan Lebanon telah mengkonfirmasi bahwa mereka siap melakukan serangan darat ke Beirut, mencatat bahwa ada peningkatan lalu lintas militer di jalan raya yang mengarah ke utara Israel dan dekat perbatasan dengan Lebanon

Baca juga:

Dalam kasus Pager yang meledak di Lebanon, seorang pria melarikan diri dari Indo-Norwegia

Seperti diketahui, Lebanon dan Israel memiliki hubungan yang kompleks dan seringkali tegang, terutama dalam hal konflik dan perbedaan ideologi.

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di perbatasan Lebanon

Salah satu titik konflik utama adalah perbatasan yang kerap menjadi sumber ketegangan militer, termasuk Perang Lebanon tahun 1982 dan konflik berkepanjangan dengan kelompok Hizbullah.

Meskipun upaya berulang kali untuk mencapai perdamaian, termasuk perjanjian gencatan senjata, situasi di kawasan ini masih tidak stabil dan sering dipengaruhi oleh faktor regional dan internasional.

Halaman berikutnya

Salah satu titik konflik utama adalah perbatasan yang kerap menjadi sumber ketegangan militer, termasuk Perang Lebanon tahun 1982 dan konflik berkepanjangan dengan kelompok Hizbullah.

Halaman berikutnya



Sumber