Dengan sepuluh lap tersisa, Timao melanjutkan perjuangannya melawan degradasi dan mulai mencetak gol
Corinthians hanya memiliki sepuluh putaran lagi untuk menghindari degradasi di kejuaraan Brasil. Di peringkat ke-17, dengan 28 poin, di babak final ini tim akan menghadapi tim-tim yang berjuang untuk menghindari degradasi dan juga akan menghadapi Palmeiras di pertandingan klasik terakhir tahun ini.
Dalam sepuluh pertandingan ini, Corinthians akan menghadapi Vitoria, Atlético PR dan Crisciuma, tim yang menjadi satu-satunya pemimpin klasemen. Namun, satu-satunya pertandingan adalah melawan Furacao di Itaquera.
Faktanya, bermain di Neo Química Arena bisa menjadi pencapaian terbesar tim di babak final turnamen ini. Bagaimanapun, enam pertandingan telah dimainkan di Itaquera, dimana Timao memiliki tingkat keberhasilan 56%. Sebagai perbandingan, empat laga lainnya dimainkan tandang yakni hanya 13%.
Antara duel langsung dan menentukan, Corinthians harus bertarung melawan pertandingan klasik terakhir tahun ini. Itu melawan rival terbesar mereka Palmeiras di Neo Química Arena. Perlu diingat bahwa Timao belum pernah memenangkan pertandingan melawan tim ibu kota Sao Paulo tahun ini.
Terakhir, Timao harus memikirkan dua balapan lagi pada tahun 2024. Toh, tim ini berada di semifinal Piala Brasil dan Amerika Selatan. Ramon Diaz berulang kali mengatakan bahwa prioritasnya adalah berjuang melawan degradasi, namun dia tidak menutup kemungkinan untuk memperjuangkan gelar musim ini.
Pertandingan Corinthians selanjutnya di Brasilia
5/10 – Internasional – Neo Química Arena
17/10 – Atlético-PR – Neo Química Arena
26/10* – Cuiaba – Arena Pantanal
11/6* – Palmeiras – Arena Neo Quimica
13/11* – Vitoria – Barradao
20/11* – Cruzeiro – Arena Neo Quimica
24/11* – Negara Basque – Neo Química Arena
1/12* – Criciuma – Heriberto Hulse
12/4* – Bahia – Arena Neo Quimica
12/8* – Gremio – Arena do Gremio
Ikuti konten kami di media sosial: Bluski, Twitter, Instagram D Facebook.